The Daily Magz – Rupiah melemah terhadap dolar siang ini, disebabkan pelaku pasar masih mewaspadai data inflasi Amerika Serikat bulan April 2024 baik untuk produsen maupun konsumen, yang akan keluar pada Selasa dan Rabu besok.

Mengutip data Bloomberg pada Senin (13/5) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.081 per dolar AS, melemah 35 poin atau 0,22% apabila dibandingkan penutupan Rabu sore (8/5) di level Rp16.046 per dolar AS.

Analisis pasar uang, Lukman Leong mengatakan wajar jika rupiah hari ini sedang melemah. Hampir semua mata uang utama dunia juga sedang melemah terhadap dolar AS.

“Saat ini fokus pelaku pasar memang masih menanti arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. Arah itu sangat dipengaruhi oleh perkembangan data inflasi AS,” kata Lukman saat dihubungi Ipotnews, siang ini.

Sebagaimana diketahui, AS akan mengumumkan data inflasi April pada Rabu (15/5).  Data ini menjadi yang paling ditunggu-tunggu pelaku pasar di seluruh dunia karena akan menentukan arah kebijakan suku bunga bank sentral AS the Fed.

Jika inflasi AS melandai maka optimisme pemangkasan suku bunga akan semakin meningkat demikian juga sebaliknya.

Sebelum data inflasi keluar, pada Selasa besok (14/5), AS akan merilis terlebih dahulu data inflasi produsen (PPI). Kemudian pada Rabu pekan depan, barulah data inflasi konsumen (CPI) dirilis.

Konsensus pasar memperkirakan PPI AS pada bulan lalu cenderung naik sedikit menjadi 2,2% secara tahunan (yoy) dan cenderung stabil di 0,2% secara bulanan (month-to-month/mtm).

Sementara untuk CPI, pasar memperkirakan CPI AS akan sedikit mendingin menjadi 3,4% (yoy) dan 0,3% (mtm) pada April 2024. Adapun CPI inti juga diprediksi sedikit melandai menjadi 3,7% (yoy).

Sebagai catatan, inflasi AS menanjak ke 3,5% (yoy) pada Maret 2024.

Mengutip Financial Times, kemajuan dalam menurunkan inflasi menuju target jangka panjang Federal Reserve sebesar 2% telah terhenti dalam beberapa bulan terakhir, karena kenaikan harga sewa dan perumahan masih berlanjut sementara harga bensin dan kendaraan telah melonjak. Para ekonom TD Securities berpendapat bahwa angka utama pada  April masih kemungkinan akan turun, meskipun adanya kenaikan harga bensin.

Tingkat inflasi yang lebih tinggi pada 1Q 2024 telah membuat para pedagang di pasar berjangka secara dramatis menarik kembali harapan mereka untuk pemangkasan suku bunga, dari enam kali pemangkasan sebesar 25 poin sepanjang tahun ini, menjadi tinggal satu dan dua kali pemangkasan saja.

Tetapi data inflasi yang lebih rendah bisa membantu memperkuat harapan akan dua pemangkasan, dan memperkuat keyakinan bahwa Fed akan melakukan pemangkasan pertamanya pada pertemuan bulan September 2024.

Source: IPOT News (Adhitya)

Leave a comment

Quote of the week

"People ask me what I do in the winter when there's no baseball. I'll tell you what I do. I stare out the window and wait for spring."

~ Rogers Hornsby

Designed with WordPress

Design a site like this with WordPress.com
Get started